Jamie Carragher: Divock Origi Tidak Cukup Bagus, Liverpool Harus Rekrut Pencetak Gol

Liverpool "perlu menberkunjungkan pencetak gol" cukup bursa transfer musim berikutnya, demikian atas Jamie Carragher, yang pula menyebut bahwa Divock Origi tidak cukup bagus bak opsi cadangan.
Origi menjadi pahlawan akan Liverpool di final Liga Champions dengan 2019, ketika The Reds mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0. Namun, setelah itu, penyerang asal Belgia berusia 25 tahun tercatat justru tidak tampil reguler akan tim.
Origi tampil 155 kali menurut Liverpool, bersama mencetak 35 gol mendampingi menciptakan 13 assist. 15 di antara penampilan itu tercipta pada musim ini, bersama sahaja 178 menit di Liga Primer Inggris.
Mohamed Salah, Sadio Mane, selanjutnya Roberto Firmino masih berprofesi andalan untuk skuad Jurgen Klopp dalam lini depan, lewat Diogo Jota menarik perhatian sebelum mengalami cedera. Namun, Carragher yakin Liverpool membutuhkan tambahan striker lagi.
"Liverpool pastinya perlu mendatangkan seorang pencetak gol," ujar Carragher kepada Sky Sports.
"Saya tidak peduli persis menjumpai lokasi apa, apakah itu penyerang-tengah atau gelandang."
"Saat ini, mereka sangat bergantung dalam Salah dan Mane, tidak ada yang lain lagi yang sepertinya mau mencetak gol."
"Jota absen, tapi apakah Jota hendak dalam pilihan utama dalam tim Liverpool--saya belum yakin. Ia melangsungkan awal adapun bagus ketika berkunjung ke tim."
"Saya pikir mereka perlu menambah gol-gol ke tim, apakah itu pemain gelandang yang bisa mencetak gol karena tampaknya Wijnaldum bagi pindah atau melakukan sesuatu yang berselisih hadapan lini tengah."
"Anda lihat Bobby Firmino menyertai pemain-pemain penyerang Liverpool, mereka seakuratnya tidak mempunyai seorang striker. Jota bukanlah striker, sepadan beserta Salah."
"Mereka menyandang Divock Origi, tapi ia tidak cukup bagus. Dan, ia sering bermain melebar, karena dia tidak bisa bermain sebagai penyerang-tengah."
"Jadi, Firmino memainkan peran itu, tapi kami selintas berbicara tentang dia sebagai 'false nine', dia secocoknya bukan striker out-and-out."
"Saya pikir Liverpool bisa menberkunjungkan striker, tidak hanya membangkitkan segalanya selanjutnya terutama seseorang yang mencetak gol. Saya pikir ada terkemudian berlebihan tekanan demi kedua pemain itu dalam atas lapangan akan mencetak gol."
"Jika mereka tidak mencetak gol, Liverpool laksananya tidak buat mencetak gol."